Globalisasi Antara Peluang Dan Ancaman Bagi Masyarakat Multikultural Indonesia, Umar Sholahudin 105 | J S P H satu dengan yang lain. Mengikuti integrasi sistem ekonomi nasional ke dalam sistem ekonomi global, dalam aspek budayapun akan terjadi hal yang sama. globalisasi menuntut adanya pengintegrasian sistem budaya nasional
Globalisasi Ekonomi yang Terjadi dalam 10 Tahun Terakhir Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar istilah globalisasi ekonomi? Perubahan besar-besaran pada sektor ekonomi? Atau sektor ekonomi negara yang go international? Ternyata pengertiannya tidak sesederhana itu. Untuk lebih lengkapnya, mari simak penjelasan berikut ini. Istilah globalisasi seringkali terdengar sebagai penyebutan sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan zaman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI globalisasi adalah proses masuknya individu, kelompok, atau negara dalam ruang lingkup dunia. Artinya, globalisasi membentuk hubungan antar manusia atau bangsa di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, dan budaya. Hubungan ini terus berjalan baik sehingga mampu melintasi batas-batas suatu negara. Istilah globalisasi seringkali tertukar dengan istilah internasionalisasi, hal ini karena keduanya memiliki karakteristik yang mirip. Globalisasi yang terjadi di bidang ekonomi ini tentu berpengaruh pada perdagangan antara beberapa negara yang sifatnya bebas. Kesuksesan globalisasi ekonomi tidak bisa dilepaskan dari peran teknologi. Teknologi mampu mengintegrasi tradisi perdagangan tradisional menjadi bentuk yang lebih sempurna, universal, serta mampu menghilangkan batas ruang dan waktu. Globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan kebebasan di dunia perdagangan yang berusaha menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan internasional. Alasannya adalah globalisasi ini memang hanya memandang dunia sebagai suatu kesatuan. Hambatan-hambatan tersebut biasanya berbentuk tarif ekspor atau impor yang terlalu tinggi sehingga membuat harga barang tidak kompetitif. Selain itu termasuk juga hambatan berupa politik dagang yang diberlakukan suatu negara untuk melindungi produksi dalam negeri. Jadi secara umum, arti globalisasi ekonomi adalah proses masuknya ilmu ekonomi ke ruang lingkup dunia tanpa adanya batasan antar negara atau wilayah. Ilmu ekonomi yang dimaksud adalah yang mencakup proses produksi, distribusi dan konsumsi. Sejarah dan Perkembangan Globalisasi Ekonomi Globalisasi ekonomi adalah salah satu bentuk inovasi yang tidak terbatas yang terjadi pada sektor perdagangan internasional. Meskipun awalnya perdagangan internasional sudah terjadi lebih dulu selama ribuan tahun. Namun dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Saat ini, inovasi tidak hanya terbatas pada sektor teknologi canggih, lebih jauh lagi inovasi sudah menjadi fenomena global yang mempengaruhi hampir semua sektor kehidupan. Dalam kurun waktu 25 tahun terakhir, globalisasi di bidang ekonomi telah mengalami pertumbuhan sangat pesat. Globalisasi telah membuat lalu lintas perdagangan barang dan jasa pada lintas negara menjadi lebih terbuka. Hal ini terjadi karena biaya transportasi dan komunikasi menjadi lebih rendah. Penyebabnya adalah berkurangnya hambatan dalam berbagai aspek, seperti pergerakan barang, jasa, tenaga kerja, modal, dan ilmu pengetahuan. Secara teoritis, globalisasi perdagangan akan meningkatkan jumlah perdagangan antar negara dengan meningkatnya spesialisasi dan efisiensi. Hal ini karena negara yang mempunyai keunggulan daya saing produknya akan terus meningkatkan produksi dan daya saingnya. Di sisi lain, globalisasi juga telah berperan dalam mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan kehidupan sosial-ekonomi pada banyak negara di dunia. Dalam berbagai literatur, terdapat dua pandangan berbeda mengenai dampak positif dan negatif globalisasi perdagangan terhadap tingkat kesejahteraan suatu negara. Peningkatan penggunaan kecepatan data dalam internet merupakan inti dari globalisasi dan ekonomi digital dalam menghubungkan seluruh moda dunia. Saat ini penggunaannya telah tumbuh 45 kali lebih besar sejak tahun 2005. Beberapa ahli memperkirakan bahwa fenomena ini akan meningkat sembilan kali dalam lima tahun ke depan. Kondisi ini tentu diiringi dengan meningkatnya jumlah pengguna arus informasi, penelusuran searching, komunikasi, video, transaksi, dan lalu lintas intracompany. Meski globalisasi ekonomi sudah meluas sejak munculnya perdagangan antar negara, pertumbuhannya naik drastis dalam kurun 20–30 tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah berkat kerangka kerja General Agreement on Tariffs and Trade dan Organisasi Perdagangan Dunia. Semua negara pun perlahan menghapus hambatan perdagangan dan membuka akun lancar dan akun modalnya. Strategi Indonesia Menghadapi Globalisasi Ekonomi Beberapa perusahaan menganggap persaingan di era globalisasi adalah tantangan yang bisa dijadikan peluang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia memiliki potensi tinggi bersaing di era ini terutama dalam jumlah penduduk yang besar dengan sejumlah skill yang dimiliki. Terbukti dengan pengguna internet yang terus meningkat, termasuk sumber daya yang melimpah, sangat berpotensi untuk memenangkan persaingan. Namun demikian masih ada beberapa potensi yang menjadi penghambat untuk bersaing di era ini. Salah satunya belum tersedia infrastruktur digital yang memadai. Dan masih adanya perbedaan pemanfaatan dan penguasaan teknologi di berbagai daerah termasuk kota dan desa. Serta adanya peraturan yang khusus mengatur ekonomi digital. Berdasarkan analisa Faisal Basri berjudul Peta Perekonomian Indonesia Memasuki Era Digital yang dikutip dari tulisan Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Setidaknya ada top 7 skill yang harus dipersiapkan oleh SDM di Indonesia menyongsong persaingan globalisasi ekonomi Complex Problem Solving Ketika sebuah negara mampu menghasilkan inovasi melalui pemanfaatan teknologi, bisa dikatakan bahwa telah mendukung globalisasi ekonomi. Teknologi juga dimanfaatkan untuk membuat prediksi di lingkungan yang kompleks dengan cara melakukan penelitian dan kajian dari pengetahuan tertentu. Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa dengan masuknya globalisasi, akan semakin banyak masalah yang akan dihadapi. Namun dengan adanya inovasi serta sistem operasi produk barang dan jasa yang kompleks, maka akan selalu ada solusi dari setiap permasalahan. Critical Thinking Tingkat pendapatan global dapat berdampak nyata bagi kualitas hidup populasi masyarakat dunia. Hal ini karena teknologi menghasilkan harga murah dengan keuntungan jangka panjang dalam efisiensi dan produktivitas. Dengan teknologi, biaya transportasi dan komunikasi akan menurun, logistik dan rantai pasokan global lebih efektif, dan biaya perdagangan akan berkurang. Semua ini akan membuka pasar baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut adalah contoh pemikiran kritis dari sebuah proses intelektualitas aktif dan terampil sebagai panduan untuk keyakinan dalam tindakan. Secara umum, ini didasarkan pada nilai intelektual universal. Creativity Teknologi mengakibatkan permintaan akan pekerja terampil meningkat sementara permintaan pekerja dengan pendidikan rendah menurun. Dalam hal ini, teknologi merupakan salah satu alasan utama mengapa pendapatan tidak mengalami kenaikan, bahkan menurun bagi sebagian besar penduduk di negara-negara berpenghasilan tinggi. People Management Manajemen SDM menegaskan pada konteks seseorang yang mampu mengarahkan pada hasil kuat dan berkelanjutan. Caranya adalah dengan meningkatkan keterlibatan sumber daya manusia yang bekerja untuk mereka. Sehingga hal ini berdampak langsung pada pekerja kelas bawah. Coordinating with Other Teknologi di era globalisasi sektor ekonomi begitu krusial, sehingga membutuhkan bantuan yang efektif untuk meningkatkan skala keuntungan ekonomi. Karena itu dibutuhkan keterampilan berkoordinasi yang baik. Cakupannya adalah kapasitas untuk mengatur, dan menghubungkannya dengan keseluruhan alur kerja mencakup penanganan krisis, rintangan atau interupsi yang tak terduga. Emotional Intelligence Digitalisasi memiliki kemampuan untuk memacu setiap informasi yang diterima oleh masyarakat. Sehingga setiap orang bisa mendapatkan berbagai informasi baik yang bersifat lokal dan internasional. Di satu sisi hal ini bisa membuat manusia mendapatkan informasi yang diperlukan. Namun di sisi lain akan menjadi beban berlebih atas seluruh proses informasi yang diterima oleh setiap manusia atau masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan kecerdasan emosional yang mengidentifikasi dan mengelola tingkat emosional orang lain. Judgement and Decision Making Keputusan yang baik membutuhkan tujuan yang jelas, terukur, spesifik, realistis dan disepakati oleh beberapa pendukung. Tidak banyak perusahaan yang siap menghadapi kondisi ini. Hanya perusahaan yang didukung oleh infrastruktur yang memadai, sistem yang efektif, serta manajemen yang baik memungkinkan untuk bersain di era ini. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi desain dan sistem yang selama ini berjalan. Jangan pernah berhenti untuk adaptasi dengan berbagai perkembangan ekonomi global dan persaingan digital seperti misalnya penggunaan aplikasi pembukuan keuangan. Salah satu caranya yang paling sederhana adalah dengan memiliki catatan keuangan bisnis yang baik sebagai dasar bisnis yang kuat. Jurnal adalah software akuntansi dan software inventaris barang yang akan membantu Anda dalam mencatat serta menganalisa keuangan bisnis.
Eraglobalisasi saat ini membuat kehidupan dari hari ke hari berubah sangat cepat, informasi bisa tersebar dengan dalam hitungan manusia harus mampu beradaptasi dengan segala kondisi yang serba cepat dan instan ini. Dewasa ini, bangsa Indonesia selalu berupaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar mampu bersaing di era
Abstract Indonesia telah berhasil melewati masa-masa sulit saat diterpa krisis ekonomi yang cukup berat pada tahun 1998. Krisis yang bermula dari jatuhnya nilai tukar rupiah itu kemudian merontokkan bangunan ekonomi yang telah dicapai lebih dari tiga dasa warsa. Setelah lebih dari satu dasawarsa pemulihan ekonomi dari krisis, kini kondisi perekonomian telah bangkit menuju kemajuan. Bahkan saat datang krisis di belahan dunia Eropa dan Amerika Serikat, perekonomian nasional tetap mampu bertahan dari dampak krisis tersebut. Meski masa-masa suram telah berlalu, tetapi berbagai ganjalan dalam perekonomian masih pembangunan nasional kita adalah menciptakan pertumbuhan yang inklusif guna mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Pertumbuhan ekonomi harus bisa dinikmati secara merata sehingga tidak menimbulkan ketimpangan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi pada satu sisi melahirkan banyak kelas menengah baru, tetapi di sisi lain memunculkan ketimpangan yang masih cukup tinggi. Beranjak dari keterpurukan ekonomi, tantangan serta pertumbuhan ekonomi tersebut, maka untk menyongsong datangnya MEA 2015 yang dipercepat dari tahun 2020, Indonesia harus berperan aktif di bidang ekonomi, sosial budaya, politik dan keamanan, serta mengambil langkah-langkah strategis dan memperkuat informasi dan teknologi
Globalisasimerupakan suatu peristiwa yang menimbulkan banyak perubahan dalam segala aspek kehidupan masyarakat terutama generasi muda. Kemudahan dalam mendapatkan informasi mengubah pola pikir generasi muda menjadi lebih modern. Hal ini, dapat mempengaruhi minat generasi muda dalam melestarikan kesenian tradisional Indonesia.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah dalam perkembangannya di era globalisasi koperasi semakin memiliki banyak tantangan. Hal tesebut terjadi karena perubahan gaya hidup generasi milenial yang begitu cepat dan tidak menentu disruptif, akibat perkembangan teknologi informasi, robotic, artifical intelligence, transportasi, dan komunikasi yang sangat pesat. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan library research. Data yang ada dan yang dianalisis ialah data sekunder yang berasal dari berbagai sumber seperti buku maupun artikel jurnal. Dan selama ini, menurut status koperasi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi mendapat dukungan pemerintah. Hasil kajian menggambarkan bahwa Adanya perkembangan teknologi, informasi, komunikasi dan perubahan gaya serta pola pikir masyarakat seharusnya tidak menjadi sebuah ancaman bagi koperasi, justru koperasi harus menangkap dampak positif dari perkembangan tersebut sehingga dampak positif yang menjadi peluang koperasi untuk meningkatkan perannya dalam pembangunan ekonomi bangsa dalam revolusi industri di era globalisasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Nabila Edyliana Putri & Arjuna Rizaldi 2021 Transekonomika – Akuntansi Bisnis dan Keuangan September 2021 Perkembangan Koperasi Di Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri di Era Globalisasi 1Nabila Edyliana Putri, 2Arjuna Rizaldi 1-2Universitas Komputer Indonesia Article history Received 02-Mei-2021 Revised 12-Juni-2021 Accepted 28-Juli-2021 *Corresponding Author Nabila Edyliana Putri, Arjuna Rizaldi Arjuna Universitas Komputer Indonesia Email Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah dalam perkembangannya di era globalisasi koperasi semakin memiliki banyak tantangan. Hal tesebut terjadi karena perubahan gaya hidup generasi milenial yang begitu cepat dan tidak menentu disruptif, akibat perkembangan teknologi informasi, robotic, artifical intelligence, transportasi, dan komunikasi yang sangat pesat. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan library research. Data yang ada dan yang dianalisis ialah data sekunder yang berasal dari berbagai sumber seperti buku maupun artikel jurnal. Dan selama ini, menurut status koperasi dalam sistem perekonomian indonesia, koperasi mendapat dukungan pemerintah. Hasil kajian menggambarkan bahwa adanya perkembangan teknologi, informasi, komunikasi dan perubahan gaya serta pola pikir masyarakat seharusnya tidak menjadi sebuah ancaman bagi koperasi, justru koperasi harus menangkap dampak positif dari perkembangan tersebut sehingga dampak positif yang menjadi peluang koperasi untuk meningkatkan perannya dalam pembangunan ekonomi bangsa dalam revolusi industri di era globalisasi. Kata Kunci Koperasi, Perkembangan Koperasi, Tantangan, Revolusi Industri, Era Globalisasi PENDAHULUAN Sitepu dan Hasyim 2018 mengatakatan bahwa koperasi adalah bagian dari tata susunan ekonomi, yang memiliki arti bahwa dalam kegiatan operasionalnya koperasi turut mengambil bagian agar tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat. Koperasi merupakan bagian dari pengaturan struktur ekonomi, yang berarti bahwa koperasi ikut serta dalam kegiatan gotong royong dalam rangka mewujudkan kehidupan ekonomi dan kemakmuran baik bagi mereka yang menjadi anggotanya sendiri mungkin masyarakat sekitar. Koperasi di Indonesia belum mempunyai kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena Koperasi masih menghadapai hambatan yang bersifat struktural dalam penguasaan faktor produksi terkhusus permodalan. Oleh sebab itu masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa menjadi benar-benar sebagai pilar perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Tambunan 2008 yang mengemukakan bahwa lembaga yang namanya koperasi yang diharapkan menjadi pilar perekonomian Nabila Edyliana Putri & Arjuna Rizaldi 2021 nasional dan juga lembaga gerakan ekonomi rakyat ternyata tidak berkembang baik seperti di negara-negara maju. Baga et al 2009 menyatakan ada enam keunggulan yang dimiliki koperasi diantaranya mampu meningkatkan skala ekonomi karena koperasi dapat memproduksi output lebih banyak dengan biaya rata-rata yang lebih rendah; mampu bersaing karena koperasi bisa menciptakan bargaining position; mampu menerapkan biaya transaksi yang rendah karena prinsip dual identity of members sehingga anggota akan berusaha maksimal untuk kemajuan koperasi; dan reduksi terhadap resiko ketidakpastian dapat dikurangi dengan cara membeli atau menjual produknya kepada koperasi melalui pasar internal. Citacita Koperasi pada dasarnya sesuai dengan susunan kehidupan rakyat Indonesia. Walaupun selalu mendapat tantangan, akan tetapi koperasi tetap berkembang. Seiring dengan perkembangan masyarakat, berkembang pula perundang-undangan dan aturan yang digunakan. Perkembangan dan perubahan perundang undangan tersebut dimaksudkan agar dapat selalu mengikuti perkembangan zaman. Pada perkembangannya di era globalisasi koperasi semakin memiliki banyak tantangan. Dahuri 2018 mengatakan bahwa penyebab banyaknya tantangan yang dihadapi koperasi ialah karena perubahan gaya hidup generasi milenial yang begitu cepat dan tidak menentu disruptif, akibat perkembangan teknologi informasi, robotic, artifical intelligence, transportasi, dan komunikasi yang sangat pesat. Pola dan gaya hidup generasi milenial bercirikan segala sesuatu yang lebih cepat, mudah, murah, nyaman, dan aman. Berdasarkan tantangan yang ada, seharusnya koperasi mendapatkan kesempatan untuk memperluas jangkauan pasarnya. Jika globalisasi terwujud sesuai dengan terjadinya pasar bebas dan persaingan bebas, maka bukan berarti koperasi semakin mengalami penurunan justru berpeluang untuk tetap berperan dalam perekonomian nasional dan internasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan koperasi di Indonesia dalam menghadapi era globalisasi di industri TINJAUAN PUSTAKA ILO 1966 mendefenisikan bahwa Cooperation is an association of person, usually of limited means, who have voluntaily joined together to achieve a common economic and through the formation of a democratically controlled businnes organization, making equitable contribution of the capital required and eccepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking. Sedangkan menurut Baga et al 2009 menyebutkan bahwa koperasi ialah organisasi usaha yang modern dan sangat aktual untuk diterapkan dalam aspek kelembagaannya institusional set up. Perkembangan koperasi di Indonesia terus berkembang. Perkembangan tersebut dilihat dengan banyaknya pertumbuhan koperasi di Indonesia. Akan tetapi di dalam perkembangan tersebut banyak terjadi hambatan-hambatan dan tantangan maupun permasalahan. Permasalahan yang timbul akibat pertumbuhan cepat dari kependudukan secara global, tekanan yang bertambah terhadap lingkungan, peningkatan konsentrasi kekuatan ekonomi di tangan minoritas kecil dari penduduk dunia, dan krisis lainnya koperasi tidak diharapkan memecahkan semua permasalahanpermasalahn tersebut, tapi koperasi diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi penyelesaiannya. Koperasi diharapkan menjadi lembaga yang dapat membantu orangorang agar dapat keluar dengan cara menolong dirinya sendiri dari kesenjangan. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. koperasi menerapkan nilai-nilai yang dianut koperasi. Nilai pertama ialah swadaya self-help yang berdasarkan pada Nabila Edyliana Putri & Arjuna Rizaldi 2021 kepercayaan yang mana semua orang dapat dan seharusnya berupaya keras mengendalikan nasibnya sendiri. Kedua, swa tanggung jawab yang artinya setiap anggota mempunyai tanggung jawab bagi koperasinya, bagi berdiri dan kelanjutan vitalitasnya. Anggota koperasi bertanggung jawab memastikan koperasi tetap independen dari oraganisasi lain, publik, atau swasta. Ketiga, persamaan yang menjelaskan perbedaan utama koperasi dengan lembaga lain adalah dasar kepribadian sebagai modal utama. Keempat, keadilan dimana koperasi harus memperlakukan secara adil setiap anggotanya seperti imbalan karena partisipasi melalui pembagian sisa hasil usaha. Kelima, kesetiakawanan dimana koperasi bukan sekedar bentuk terselubung dari kepentingan pribadi yang dibatasi, anggota mempunyai tanggung jawab agar semua anggota diperlakukan seadill mungkin dan kepentingan umum yang menjadi perhatian utama. Keenam adalah nilai demokrasi. Posisi koperasi di Indonesia pada dasarnya justru didominasi oleh koperasi kredit yang menguasai antara 55-60 persen dari keseluruhan aset koperasi. Sementara itu dilihat dari populasi koperasi yang terkait dengan program pemerintah hanya sekitar 25% dari populasi koperasi atau sekitar 35% dari populasi koperasi aktif. Sitepu dan Hasyim 2018 mengatakan bahwa potensi koperasi pada saat ini telah mampu untuk memulai gerakan koperasi yang bersifat otonom, tapi fokus bisnis koperasi harus diarahkan pada ciri universalitas kebutuhan yang tinggi seperti jasa keuangan, pelayanan infrastruktur serta pembelian bersama. Dengan otonomi, selain peluang untuk memanfaatkan potensi lokal, juga terdapat potensi konflik yang harus diselesaikan di tingkat daerah. Dalam hal ini, pemantapan potensi keuangan, pengembangan jaringan informasi dan pengembangan pusat inovasi dan teknologi menjadi syarat pendukung kokohnya eksistensi koperasi. Pemerintah daerah dapat mendorong berkembangnya lembaga penjaminan kredit di daerahnya. METODE PENELITIAN Metode penelitian ialah cara ilmiah yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono; 2010. Sitepu dan Hasyim 2018 menyatakan bahwa metode penelitian merupakan langkah-langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan ialah penelitian kepustakaan. Studi kepustakaan ialah aktivitas dalam menghimpun dan mengumpulkan informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi objek penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah atau artikel, disertasi maupun tesis, internet, dan sumber-sumber lain. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Ketika Perkembangan Koperasi di Indonesia dalam Era Millenial Koperasi masuk ke Indonesia sejak akhir abad XIX yakni sekitar tahun 1896 yang dipelopori oleh R. A. Wiriadmaja. Namun secara resmi gerakan koperasi Indonesia baru lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada kongres I di Tasikmalaya yang diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia. Bapak Koperasi Indonesia Dr. Mohammad Hatta menyatakan bahwa koperasi ialah sebagai badan usaha bersama yang berdasarkan asas kekeluargaan. Matdoan 2017 menyebutkan bahwa Perkembangan koperasi di Indonesia merupakan hal yang paling tragis dari tiga pilar pembangunan ekonomi Indonesia, meskipun koperasi sering disebut-sebut Nabila Edyliana Putri & Arjuna Rizaldi 2021 sebagai pilar sistem perekonomian. Dan selama ini, menurut status koperasi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi mendapat dukungan pemerintah atau bahkan dukungan yang berlebihan. Koperasi adalah lembaga ekonomi yang cocok untuk diaplikasikan di Indonesia karena alam komunitas keluarga dan bekerja sama satu sama lain, sifat ini sesuai dengan prinsip kerjasama saat ini. Dahulu kala bangsa Indonesia telah mengenal kekeluargaan dan semangat gotong royong dari nenek moyang Indonesia Sitepu dan Hasyim, 2018. Terjadinya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia. Berbagai penemuan di bidang teknologi revolusi industri telah menciptakan tatanan ekonomi dunia baru. Tatanan ekonomi global terfokus pada kepentingan individu kapitalisme yang merupakan pemilik modal. Kapitalis atau pemilik modal memanfaatkan penemuanpenemuan baru ini untuk memperkaya diri dan memperkuat status ekonomi mereka. Keinginan serakah ini memicu persaingan bebas tanpa batas. Sistem ekonomi kapitalis/liberal paling menguntungkan pemilik modal dan membawa ancaman kemiskinan atau kelaparan bagi masyarakat yang rentan secara ekonomi. Sejak awal mula koperasi berdiri hingga saat ini masih diminati pemerintah. Pasal 33 UUD 1945 mengatur bahwa koperasi harus menjadi pusat perekonomian Indonesia, sejak awal pendirian koperasi harus memberikan kontribusi bagi kesejahteraan anak. Hal ini mencegah koperasi untuk menghindari kepentingan pemerintah. Keberadaan koperasi juga menjadi perhatian pemerintah. Koperasi dan UKM terus melaksanakan berbagai program, karena masih eksis hingga saat ini. Keberadaan koperasi kini menjadi perhatian karena generasi baru atau sering disebut generasi millenial menganggap koperasi sebagai lembaga yang sudah usang. 2. Langkah Strategis Koperasi dalam Menghadapi Industri Menurut Kristian dkk, 2020 bahwa keberadaan koperasi menjadi isu utama bagi pemerintah. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil melakukan banyak hal untuk mempertahankan eksistensi koperasi. Salah satu cara yang dilakukan ialah rebranding koperasi. Rebranding koperasi merupakan solusi yang tepat untuk mempertahankan eksistensi koperasi. Langkah pertama dalam rebranding koperasi adalah meluncurkan program reformasi koperasi yang komprehensif. Reformasi koperasi yang komprehensif harus menciptakan koperasi yang berkualitas dan memperluas wawasan akan peran milenial sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil 2018 berhasil meningkatkan pangsa koperasi dalam PDB nasional dari 1,71% pada tahun 2014 menjadi 4,48% pada tahun 2017 berkat reformasi koperasi secara keseluruhan. Upaya nyata pemerintah lainnya untuk mendukung program reformasi koperasi secara keseluruhan ialah dengan mengadopsi aplikasi MyCOOP untuk operasional Harkopnas. MyCOOP merupakan sebuah aplikasi mobile yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi informasi milik koperasi dan dirancang oleh para penggiat teknologi kolaboratif untuk bekerja sama atau beradaptasi dengan pergerakan perubahan Indonesia dan dunia. Kehadiran aplikasi MyCOOP menjadi bukti keseriusan Komisi Kerjasama Indonesia dalam menggalakkan koperasi yang sejalan dengan tema Revolusi Kerjasama Global Industri Nabila Edyliana Putri & Arjuna Rizaldi 2021 Selain upaya pemerintah diatas, Matdoan 2017 mengatakan bahwa dalam menghadapi tantangan globalisasi saat ini, ada enam strategi yang harus dilakukan oleh koperasi, yakni 1. Melakukan pertumbuhan usaha yang cepat, yaitu dengan meningkatkan jumlah karyawan dan unit bisnis dengan tetap menjaga lini produk dan jangkauan pasar. Tindakan seperti itu akan mengubah ukuran koperasi, bukan ruang lingkup operasinya. 2. Melakukan perubahan terhadap bauran produk, yakni perubahan lini produk masih mempengaruhi perusahaan koperasi di Indonesia, dan strategi pemasaran dan strategi penjualan dapat menambah produk seperti akuisisi. 3. Melakukan perubahan terhadap jangkauan pasar, hal tersebut bermaksud agar orientasi pasar pindah ke lini produk yang sama, memasuki pasar internasional atau memperluas geografis dan menemukan target konsumen baru. 4. Malakukan teknik pemindahan, yaitu dengan tujuan untuk mengubah persepsi konsumen dan/atau calon konsumen koperasi. 5. Melakukan teknik diversifikasi, maksudnya diversifikasi meliputi penambahan produk dan perluasan pasar di area bisnis primer dan sekunder. 6. Melakukan kolaborasi dan kemitraan dengan usaha koperasi lainnya, yakni dengan kolaborasi antar koperasi yang pada akhirnya akan menciptakan keunggulan kompetitif. 3. Implementasi Metode Antisipasi Koperasi dalam tantangan Industri Dalam mengantisipasi tantangan industri masih banyak hal yang perlu dibenahi di dalam koperasi baik di sisi internal maupun eksternal. Secara internal, koperasi masih memiliki banyak kekurangan. Misalnya, yang paling berbahaya adalah penyalahgunaan koperasi sebagai alat sosial politik. Lebih buruk lagi, manajer yang suportif dapat menduduki status birokrasi, politik, atau sosial, yang mengarah pada konflik peran. Konflik dengan non koperasi dapat berkembang menjadi koperasi dan mempengaruhi citra koperasi. Dari luar, ada bentuk pemerintahan yang ambigu dalam konteks pembangunan bersama, karena sumber daya dan pertanian dialokasikan untuk mengurangi konflik sosial-politik dan tidak mungkin untuk mencapai ekonomi tertentu dalam agenda. Koperasi tidak berfungsi sebagai sarana advokasi dan perjuangan ekonomi cenderung dinetralisir. Berikut ini adalah gambaran tahapan antisipasi dalam menghadapi tantangan Industri 1. Untuk menjalankan usaha, pimpinan koperasi harus memahami dan memenuhi kebutuhan kelompok anggotanya. Proses menemukan kebutuhan sekelompok anggota bersifat regional bersyarat. Dengan mempertimbangkan keinginan anggota koperasi, persyaratan kolektif setiap kelompok mungkin berbeda. 2. Ada biaya transaksi yang efisien antara koperasi dan anggota, dan biaya ini lebih rendah daripada biaya transaksi yang dikeluarkan oleh non-koperasi. Kepemimpinan dan keseriusan pegawai dalam pengelolaan koperasi. Nabila Edyliana Putri & Arjuna Rizaldi 2021 Selain bekerja keras, amanah, jujur, dan transparan orang harus bekerja sama untuk memilih persona manajemen. 3. Pemahaman pengelolaan jati diri dan anggota koperasi, pemahaman koperasi, nilai-nilai koperasi, prinsip-prinsip gerakan koperasi memerlukan landasan dari semua kegiatan koperasi. PNS khususnya yang membidangi koperasi memiliki pemahaman yang utuh dan mendalam tentang koperasi. 4. Kegiatan koperasi memiliki efek sinergis dengan kegiatan usaha anggota. 5. Koperasi produksi perlu merestrukturisasi dan memodifikasi strategi operasional mereka untuk menghadapi tantangan yang mereka hadapi. Dengan cara ini, koperasi setidaknya dapat merespons era globalisasi saat ini, daripada terseret arus globalisasi yang mereduksi koperasi. Koperasi Indonesia juga merupakan identitas bangsa yang mengembangkan perekonomian, jadi mari kita perbaiki dari awal. 4. Peluang dan Tantangan Koperasi Dalam Industri Adanya perkembangan terknologi, informasi, komunikasi dan perubahan gaya serta pola pikir masyarakat seharusnya tidak menjadi sebuah ancaman bagi koperasi, justru koperasi harus menangkap dampak positif dari perkembangan tersebut. Oleh sebab itu koperasi akan tetap berperan dalam perekonomian domestik dan internasional selama mampu menjadi pelaku ekonomi pelaku usaha yang bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya. Dampak positif yang menjadi peluang koperasi untuk meningkatkan perannya dalam pembangunan ekonomi bangsa dalam revolusi industri di era globalisasi terhadap koperasi ialah 1. Berdasarkan teori “keunggulan relatif” David Ricardo, produksi global dapat ditingkatkan. Spesialisasi dan perdagangan dapat membuat penggunaan faktor produksi global menjadi lebih efisien dan meningkatkan produksi global, dan masyarakat dapat memperoleh manfaat dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk peningkatan pendapatan, sehingga dapat meningkatkan pengeluaran dan tabungan. 2. Memperkuat kemakmuran bangsa yakni dengan menjalin perdagangan bebas yang memungkinkan orang untuk mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri, memberi konsumen lebih banyak pilihan, dan dapat memperoleh keuntungan dari produk yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah. Akan memperluas pasar domestik untuk produk. 3. Menyediakan lebih banyak modal untuk pembangunan ekonomi Perkembangan sektor industri dan banyak daerah lainnya dikembangkan terutama melalui investasi perusahaan asing maupun perusahaan swasta domestik. Perusahaan-perusahaan domestik ini seringkali membutuhkan perbankan dan modal pasar saham. Modal asing, terutama ibu kota negara maju yang memiliki akses ke pasar uang dan modal dalam negeri, dapat membantu menyediakan modal yang diperlukan. 4. Perdagangan luar negeri yang bebas memungkinkan suatu negara memiliki pasar yang jauh lebih besar daripada pasar domestiknya. Mendapatkan lebih banyak modal dan keterampilan yang lebih baik. Modal dapat diperoleh dari investasi asing, dan dinilai terutama di negara berkembang Nabila Edyliana Putri & Arjuna Rizaldi 2021 karena tantangan yang dihadapi oleh pekerja terampil dan terampil dari negara berkembang dan kurangnya modal. Toha 2002 mengatakan bahwa revolusi industry di era globalisasi saat ini menggambarkan proses percepatan interaksi luas di bidang politik, teknologi, ekonomi, masyarakat dan budaya. Dari segi ekonomi, esensi globalisasi pada hakikatnya adalah peningkatan konsistensi dengan penanaman modal asing, perbankan dan keuangan internasional, serta aliran devisa di dalam dan di luar perekonomian. Tantangan pembangunan kedepan sebenarnya cukup berat. Tanpa kewenangan koperasi, dapat tergantikan dalam persaingan yang semakin mengglobal. Melihat karakteristik globalisasi, dimana barang, modal, dan uang dapat bergerak bebas dan perlakuan pelaku ekonomi domestik dan pelaku ekonomi asing asing adalah sama. Setelah itu, tidak ada alasan lagi mengapa negara ini serakah dan tidak efisien. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, kajian teori dan pembahasan yang sudah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa koperasi merupakan bagian dari pengaturan struktur ekonomi, yang berarti bahwa koperasi ikut serta dalam kegiatan gotong royong dalam rangka mewujudkan kehidupan ekonomi dan kemakmuran baik bagi mereka yang menjadi anggotanya sendiri mungkin masyarakat sekitar. Perkembangan koperasi di Indonesia merupakan hal yang paling tragis dari tiga pilar pembangunan ekonomi Indonesia, meskipun koperasi sering disebut-sebut sebagai pilar sistem perekonomian. Dan selama ini, menurut status koperasi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi mendapat dukungan pemerintah. Adanya perkembangan teknologi, informasi, komunikasi dan perubahan gaya serta pola pikir masyarakat seharusnya tidak menjadi sebuah ancaman bagi koperasi, justru koperasi harus menangkap dampak positif dari perkembangan tersebut sehingga dampak positif yang menjadi peluang koperasi untuk meningkatkan perannya dalam pembangunan ekonomi bangsa dalam revolusi industri di era globalisasi. Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis memberikan saran agar dalam mengantisipasi tantangan industri masih banyak hal yang perlu dibenahi di dalam koperasi baik di sisi internal maupun eksternal harus secara bersama-sama bersinergi dalam menghadapi tantangan tersebut. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis memberikan saran agar dalam mengantisipasi tantangan industri masih banyak hal yang perlu dibenahi di dalam koperasi baik di sisi internal maupun eksternal harus secara bersama-sama bersinergi dalam menghadapi tantangan tersebut. Beberapa kendala yang ditemukan saat penelitian ini yaitu mengumpulkan dan menganalisis data terkait dengan tantangan dan peluang koperasi dalam mengahadapi revolusi industri Keterbatasan penelitian ini ialah menggunakan data yang hanya bersifat studi kepustakaan tanpa ada data primer. Oleh sebab itu diharapkan peneliti selanjutnya agar lebih teliti lagi dalam mencari data yang paling tepat dan cocok dalam melakukan penelitiannya serta memperkuat data penelitiannya. DAFTAR PUSTAKA Anhari. Ally. 2010. Analisis Laporan Keuangan Pada Koperasi. Skripsi. Surakarta Nabila Edyliana Putri & Arjuna Rizaldi 2021 Baga LM, Yanuar R, Karokaro FW, Azis K. 2009. Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis [Diktat Perkuliahan]. Bogor ID Institut Pertanian Bogor Dahuri R. 2018. Peran koperasi dalam pembangunan ekonomi di era revolusi industri Hariyono. 2003. Koperasi sebagai Strategi Pengembangan Ekonomi Pancasila, Pusat Studi Ekonomi Pancasila Universitas Gajah mada Kadir H, Yusuf Y. 2012. Optimalisasi pengaruh dan eksistensi koperasi sebagai soko guru perekonomian daerah. Jurnal Ekonomi 203 1-9 Kristian, dkk. 2020. Mi-Co Millennial Cooperative Solusi Rebranding Koperasi Era Milenial Menyongsong Bonus Demografi 2030. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan. Institut Pertanian Bogor 22 Matdoan. 2017. Tantangan Koperasi Dalam Perkembangannya Di Era Global. Cita Ekonomika, Jurnal Ekonomi 11 1 Pemerintah Republik Indonesia. 1992. Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. JakartaID Sekretariat Negara. Rosmiati E. 2012. Koperasi sebagai implementasi ekonomi kerakyatan. WIDYA 41- 46. Saputra I, Saoqillah A. 2017. Koperasi sebagai soko guru penggerak ekonomi pancasila. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis 22 139-146. Sartika, Partomo Tiktik. 2009. Ekonomi Indonesia. Jakarta Tambunan. 2008. Prospek Perkembangan Koperasi di Indonesia ke Depan Masih Relevankah Koperasi di dalam Era Modernisasi Ekonomi?. Jakarta ID Pusat Studi Industri Dan UKM Universitas Trisakti. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this SaputraAkhmad SaoqillahThis paper discusses the economics conception of Pancasila as the strategic value of the five precepts formulated by the founders of the nation. The method in this research is library research. The result of the study is Pancasila economics has the spirit of divinity, humanity, national unity, populist and social justice. The conclusion of this research is Pancasila economics present in the form of Koperasi as "soko guru" which aim to realize prosperity of Indonesian people. Keywords economic of Pancasila, koperasiKoperasi dan Kelembagaan AgribisnisL M BagaR YanuarF W KarokaroK AzisBaga LM, Yanuar R, Karokaro FW, Azis K. 2009. Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis [Diktat Perkuliahan].Peran koperasi dalam pembangunan ekonomi di era revolusiBogorBogor ID Institut Pertanian Bogor Dahuri R. 2018. Peran koperasi dalam pembangunan ekonomi di era revolusi industri sebagai Strategi Pengembangan Ekonomi Pancasila, Pusat Studi Ekonomi Pancasila Universitas Gajah madaHariyonoHariyono. 2003. Koperasi sebagai Strategi Pengembangan Ekonomi Pancasila, Pusat Studi Ekonomi Pancasila Universitas Gajah madaOptimalisasi pengaruh dan eksistensi koperasi sebagai soko guru perekonomian daerahH KadirY YusufKadir H, Yusuf Y. 2012. Optimalisasi pengaruh dan eksistensi koperasi sebagai soko guru perekonomian daerah. Jurnal Ekonomi 203 1-9Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang PerkoperasianPemerintah Republik IndonesiaPemerintah Republik Indonesia. 1992. Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. JakartaID Sekretariat sebagai implementasi ekonomi kerakyatanE RosmiatiRosmiati E. 2012. Koperasi sebagai implementasi ekonomi kerakyatan. WIDYA Indonesia. Jakarta TambunanPartomo SartikaTiktikSartika, Partomo Tiktik. 2009. Ekonomi Indonesia. Jakarta Tambunan. 2008. Prospek Perkembangan Koperasi di Indonesia ke Depan Masih Relevankah Koperasi di dalam Era Modernisasi Ekonomi?. Jakarta ID Pusat Studi Industri Dan UKM Universitas Trisakti.
Padasetiap penerbitan Jurnal Legislasi Indonesia, redaksi berusaha untuk memuat artikel-artikel yang kami terima, dengan memperhatikan kaedah-kaedah yang telah ditentukan. Jurnal Legislasi Indonesia Volume 14 Nomor 1 Tahun 2017 memuat 10 (sepuluh) artikel yang menyajikan berbagai kajian. Artikel pertama dalam Jurnal edisi kali ini mengangkat
Asyafiq, S. 2019. Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi di Era Global Berbasis Pendidikan Ekonomi Kewarganegaraan. J. Pendidik. Ilmu Sos, 281, 18-30. Bogoviz, A. V., Shvakov, E. E., Tretyakova, O. G., Zakharov, M. Y., & Abramov, A. N. 2020. Globalization of Education in the Conditions of Formation of the Global Knowledge Economy Regularities and Tendencies. In Growth Poles of the Global Economy Emergence, Changes and Future Perspectives pp. 993-1000. Springer, Cham. Contractor, F. J. 2022. The World Economy Will Need Even More Globalization in the Post-Pandemic 2021 Decade. Journal of International Business Studies, 531, 156-171. Dewi, M. H. H. 2019. Analisa Dampak Globalisasi terhadap Perdagangan Internasional. Jurnal Ekonomia, 91, 48-57. Efremov, V. S., & Vladimirova, I. G. 2019. Globalization of the World Economy Features of the Current Stage. Economic and Social Development Book of Proceedings, 27-36. Estuningtyas, R. D. 2018. Dampak Globalisasi pada Politik, Ekonomi, Cara Berfikir dan Ideologi serta Tantangan Dakwahnya. Al-Munzir, 112, 195-218. Faizah, N. H. 2019. UKM Dalam Persaingan di Era GLobalisasi Ekonomi. Upajiwa Dewantara Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen Daulat Rakyat, 32, 127-135. Firmani, I., & Aif, M. T. 2021. Pengaruh Globalisasi Ekonomi, IPM, dan Populasi terhadap Tingkat Kemiskinan di Tujuh Negara Anggota OKI. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 241, 8-16. Franzese, R. J. 2019. The Comparative and International Political Economy of Anti-Globalization Populism. Research Encyclopedia of Politics. Haseeb, M., Suryanto, T., Hartani, N. H., & Jermsittiparsert, K. 2020. Nexus between Globalization, Income Inequality and Human Development in Indonesian Economy Evidence from Application of Partial and Multiple Wavelet Coherence. Social Indicators Research, 1473, 723-745. Irawan, J. 2020. Fenomena Covid-19 Dampak Globalisasi dan Revitalisasi Multilateralisme. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 47-52. Majeed, M. T., Luni, T., & Tahir, T. 2022. Growing Green through Biomass Energy Consumption The Role of Natural Resource and Globalization in a World Economy. Environmental Science and Pollution Research, 2922, 33657-33673. Manhas, N. S. 2020. Globalization and Its Impact on Indian Economy. International Journal of Social Impact, 52, 170-175. Parente, R. C., Geleilate, J. M. G., & Rong, K. 2018. The Sharing Economy Globalization Phenomenon A Research Agenda. Journal of International Management, 241, 52-64. Posen, A. S. 2018. The Post-American World Economy Globalization in the Trump Era. Foreign Aff., 97, 28. Pranoto, E. 2018. Pembangunan Sistem Hukum Ekonomi Indonesia Berlandaskan pada Nilai Pancasila di Era Globalisasi. Jurnal Spektrum Hukum, 151, 89-111. Rinawati, A. 2020. Pancasila dan Eksistensi Ekonomi Kerakyatan dalam Menghadapi Kapitalisme Global. Jurnal Terapung Ilmu-Ilmu Sosial, 22. Rizkia, A. A., & Rahmawati, S. 2021. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anti Monopoli dan Persaiangan Bisnis Tidak Sehat Globalisasi Ekonomi, Persaingan Usaha, dan Pelaku Usaha.Literature Review Etika. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 25, 631-643. Sethi, P., Chakrabarti, D., & Bhattacharjee, S. 2020. Globalization, Financial Development and Economic Growth Perils on the Environmental Sustainability of an Emerging Economy. Journal of Policy Modeling, 423, 520-535. Setiantoro, A., Putri, F. D., Novitarani, A., & Njatrijani, R. 2018. Urgensi Perlindungan Hukum Konsumen dan Penyelesaian Sengketa E-Commerce di Era Masyarakat Ekonomi Asean. Jurnal Rechts Vinding Media Pembinaan Hukum Nasional, 71, 1-17. Simanjuntak, T. H., Mukhlis, I., & Pratama, A. 2021, June. Demokrasi Ekonomi Pancasila, Ekonomi Berdikari dalam Menghadapi Arus Globalisasi-Revolusi Industri In Prosiding Seminar Nasional Ekonomi Pembangunan Vol. 1, No. 2, pp. 91-108. Subadi, T. 2018. Terorisme Globalisasi Sosial Ekonomi Budaya Politik dan Pendidikan Isu-Isu Global Aktual yang Menjadi Pusat Perhatian dan Perdebatan Publik. Muhammadiyah University Press. Suib, M. S. 2019. Tantangan Nelayan dalam Menghadapi Era Globalisasi Ekonomi Perspektif Ekonomi Islam Studi di Desa Sumberanyar Kec. Paiton Probolinggo. Profit Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan Syariah, 31, 52-70. Tetiana, K., & Ganna, M. 2019. Transformation of the Role of State in Economy in Globalization Conditions. Scientific Development Of New Eastern Europe, 186. Wardhono, A. 2020. Demokrasi Ekonomi Indonesia di Tengah Globalisasi Antara Ekonomi Konglomerasi dan Ekonomi Rakyat. Yogyakarta Penerbit Ombak. Zulkarnaen, W., Fitriani, I., & Yuningsih, N. 2020. Pengembangan Supply Chain Management Dalam Pengelolaan Distribusi Logistik Pemilu Yang Lebih Tepat Jenis, Tepat Jumlah Dan Tepat Waktu Berbasis Human Resources Competency Development Di KPU Jawa Barat. Jurnal Ilmiah MEA Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi, 42, 222-243.
PeranIndonesia dalam Hubungan Internasional di Era Global. written by nani July 11, 2017. Kata global berasal dari globalisasi yang artinya segala sesuatu yang berproses menjadi mendunia karena berkembangnya teknologi, terutama teknlologi informasi dan transportasi. Sedangkan era berarti zaman atau kurun waktu terjadinya suatu hal.
yangmeluas dan cepat (IMF, 2000). Memasuki era globalisasi pada tahun 2020, dapat kita rasakan bersama bahwa kehidupan saat ini dari segi teknologi, budaya, dan ekonomi dapat mempengaruhi kehidupan kita secara perlahan-lahan. Globalisasi adalah suatu proses yang mendunia, suatu proses yang membuat manusia saling
UniversitasIndonesia Library, LONTAR - Library Automation and Digital Archive. memulihkan ekonomi dan memperluas kesejahteraan sosial, 2000 (UI - Pidato) Peranan hukum dalam pembangunan pada era globalisasi : Implikasinya bagi pendidikan hukum di Indonesia, 1997 (UI - Pidato) Ketersediaan; Ulasan; Sampul; Nomor Panggil No. Barkod
Globalisasi memberi dampak positif dan negatif bagi Indonesia. Dampak ini dapat muncul di bidang pendidikan, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan lain sebagainya. Kehadiran globalisasi menghilangkan batasan-batasan yang ada, sehingga masyarakat seluruh dunia dapat saling terhubung satu sama lain.. Menurut Setyaningsih dalam
SalamKhidmat, Darul Abror, M.Pd.I, (Wakil Ketua III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama) Globalisasi: antara Peluang dan Tantangan Mahasiswa Globalisasi merupakan proses yang menghasilkan dunia tunggal, dapat diartikan bahwa masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung pada semua aspek kehidupan baik secara budaya, ekonomi, maupun politik,
. g1uo4mjx46.pages.dev/206g1uo4mjx46.pages.dev/413g1uo4mjx46.pages.dev/456g1uo4mjx46.pages.dev/25g1uo4mjx46.pages.dev/412g1uo4mjx46.pages.dev/134g1uo4mjx46.pages.dev/137g1uo4mjx46.pages.dev/455
jurnal perekonomian indonesia dalam era globalisasi